TUGAS
MAKALAH
KONSEP TEKNOLOGI
PERTANIAN MODERN
PERTANIAN MODERN

DISUSUN
OLEH :
M.Ary
Nanda Putra
M.Gaza
Permana
Wahid Aji
Andi Darmawan
TEKNIK
INFORMATIKA (B)
UNIVERSITAS
NAHDLOTUL ULAMA’ JEPARA 2014
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia tentang Kalimat Efektif. Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Bahasa secara meluas.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Joko Minardi selaku dosen Konsep Teknologi kami yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia tentang Kalimat Efektif. Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Bahasa secara meluas.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Joko Minardi selaku dosen Konsep Teknologi kami yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
Jepara,9
Oktober 2014
Penyusun
Daftar isi
Kata pengantar....................................................................................................i
Daftar isi ..............................................................................................................ii
Bab I pendahuluan ..............................................................................................1
A. Latar belakang. ...............................................................................................1
B. Tujuan ................ ............................................................................................ 2
Kata pengantar....................................................................................................i
Daftar isi ..............................................................................................................ii
Bab I pendahuluan ..............................................................................................1
A. Latar belakang. ...............................................................................................1
B. Tujuan ................ ............................................................................................ 2
Bab II Pembahasan.............................................................................................. 3
A. Pengertian Pertanian Modern.........................................................................3
B. Sistem Pertanian Modern... ............................................................................3
C. Ciri-ciri Pertanian Modern ............................................................................. .4
D.Negara Pertanian Modern........................................................................... ....4
E.Manajemen Pertanian Modern.........................................................................6
F.Pertanian
Moderm............................................................................................7
Bab III Penutup...................................................................................................13
A. Kesimpulan ....................................................................................................13
B. Saran ..............................................................................................................13
Daftar pustaka ....................................................................................................14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian modern yang bertumpu pada pasokan eketernal berupa bahan-bahan
kimia buatan (pupuk dan pestisida), membawa manusia kepada pemikiran untuk
tetap mempertahankan penggunaan masukan dari luar sistem pertanian itu, namun
tidak membahayakan kehidupan manusia dan lingkungannya
menimbulkan kekhawatiran berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup,
sedangkan pertanian tradisional yang bertumpu pada pasokan internal tanpa
pasokan eksternal menimbulkan kekhawatiran berupa rendahnya tingkat produksi
pertanian, jauh di bawah kebutuhan manusia. Kedua hal ini yang dilematis dan
hal ini telah (Mugnisjah, 2001). Pertanian modern dikhawatirkan memberikan
dampak pencemaran sehingga membahayakan kelestarian lingkungan, hal ini
dipandang sebagai suatu krisis pertanian modern.
Sebagai alternatif penanggulangan krisis pertanian modern adalah penerapan
pertanian organik. Kegunaan budidaya organik menurut Sutanto (2002) adalah
meniadakan atau membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh
budidaya kimiawi. Pemanfaatan pupuk organik mempunyai keunggulan nyata
dibanding dengan pupuk kimia. Pupuk organik dengan sendirinya merupakan
keluaran setiap budidaya pertanian, sehingga merupakan sumber unsur hara makro
dan mikro yang dapat dikatakan cuma-cuma. Pupuk organik berdaya amliorasi ganda
dengan bermacam-macam proses yang saling mendukung, bekerja menyuburkan tanah
dan sekaligus menkonservasikan dan menyehatkan ekosistem tanah serta
menghindarkan kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan. Dengan demikian
penerapan sistem pertanian organik pada gilirannya akan menciptakan pertanian
yang berkelanjutan..
Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan modernitas.
Keberhasilan diukur dari berapa banyaknya hasil panen yang dihasilkan. Semakin
banyak, semakin dianggap maju. Di Indonesia, penggunaan pupuk dan pestisida
kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek ambisius Orde Baru
untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern, yang
dimulai sejak tahun 1970-an.
Gebrakan revolusi hijau di Indonesia memang terlihat pada dekade 1980-an.
Saat itu, pemerintah mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit
impor, pupuk kimia, pestisida, dan lain-lainnya. Hasilnya, Indonesia sempat
menikmati swasembada beras. Namun pada dekade 1990-an, petani mulai kelimpungan
menghadapi serangan hama, kesuburan tanah merosot, ketergantungan pemakaian
pupuk yang semakin meningkat dan pestisida tidak manjur lagi, dan harga gabah
dikontrol pemerintah. Revolusi Hijau bahkan telah mengubah secara drastis
hakekat petani. Dalam sejarah peradaban manusia, petani bekerja mengembangkan
budaya tanam dengan memanfaatkan potensi alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup
manusia. Petani merupakan komunitas mandiri.
Nenek moyang memanfaatkan pupuk hijau dan kandang untuk menjaga kesuburan
tanah, membiakkan benih sendiri, menjaga keseimbangan alam hayati dengan
larangan adat. Mereka mempunyai sistem organisasi sosial yang sangat menjaga
keselarasan, seperti organisasi Subak di Bali dan Lumbung Desa di pedesaan
Jawa.
Dengan pertanian modern, petani justru tidak mandiri Padahal, FAO (lembaga
pangan PBB), telah menegaskan Hak-Hak Petani (Farmer‘s Rights) sebagai
penghargaan bagi petani atas sumbangan mereka. Hak-hak Petani merupakan
pengakuan terhadap petani sebagai pelestari, pemulia, dan penyedia sumber
genetik tanaman.
Hak-hak petani dalam deklarasi tersebut mencakup: hak atas tanah, hak untuk
memiliki, melestarikan dan mengembangkan sumber keragaman hayati, hak untuk
memperoleh makanan yang aman, hak untuk mendapatkan keadilan harga dan dorongan
untuk bertani secara berkelanjutan, hak memperoleh informasi yang benar, hak
untuk melestarikan, memuliakan, mengembangkan, saling tukar-menukar dan menjual
benih serta tanaman, serta hak untuk memperoleh benihnya kembali secara aman
yang kini tersimpan pada bank-bank benih internasional (Wacana, edisi 18,
Juli-Agustus 1999).
Apa yang dikembangkan oleh para ilmuwan telah membedakan mana yang maju dan
terbelakang, modern dan tradisional, serta efisien dan tidak efisien. Sedangkan
buktinya, sistem pertanian yang disebut sebagai yang terbelakang, tradisional
dan tidak efisien itu ternyata lebih bersifat ekologis, tidak merusak alam.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini agar mahasiswa dapat mengetahui tentang
pengolahan lahan dengan modern dan apa itu pertanian modern serta apa ciri-ciri
pertanian modern.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pertanian modern
Pertanian modern adalah pola bertandi dengan menggunakan alat-alat
canggih dan dengan skala besar.
Pertanian modern harus menggunakan peralatan modern. Apalikasi pertanian
modern yang telah terlaksana seperti pertanian gandum, pertanian padi,
pertanian anggur.
B. Sistem Pertaniaan Modern
Pertanian modern yang bertumpu pada pasokan eketernal
berupa bahan-bahan kimia buatan
(pupuk dan pestisida), menimbulkan kekhawatiran berupa
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup,
sedangkan pertanian tradisional yang bertumpu pada pasokan internal
tanpa pasokan eksternal menimbulkan kekhawatiran berupa rendahnya tingkat
produksi pertanian, jauh di bawah kebutuhan manusia. Kedua hal ini yang
dilematis dan hal ini telah membawa manusia kepada pemikiran untuk tetap
mempertahankan penggunaan masukan dari luar sistem pertanian itu, namun tidak
mebahayakan kehidupan manusia dan lingkungannya (Mugnisjah,2001). Pertanian
modern dikhawatirkan memberikan dampak pencemaran sehingga
membahayakan kelestarian lingkungan, hal ini dipandang sebagai suatu
krisis pertanian modern.
Sebagai alternatif penanggulangan krisis pertanian modern adalah penerapan
pertanian organik. Kegunaan budidaya organik menurut Sutanto (2002) adalah
meniadakan atau membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya
kimiawi. Pemanfaatan pupuk organik mempunyai keunggulan nyatadibanding dengan
pupuk kimia. Pupuk organik dengan sendirinyamerupakan keluaran setiap budidaya
pertanian, sehingga merupakan sumber unsur hara makro dan mikro yang
dapat dikatakan cuma-cuma.
Pupuk organik berdaya amliorasi ganda
dengan bermacam-macam proses yang saling mendukung, bekerja menyuburkan
tanahdan sekaligus menkonservasikan dan menyehatkan ekosistem tanah serta
menghindarkan kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan. Dengan demikian
penerapan sistem pertanian organik pada gilirannya akan menciptakan
pertanian yang berkelanjutan.
Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan modernitas.
Keberhasilan diukur dari berapa banyaknya hasil panenyang dihasilkan. Semakin
banyak, semakin dianggap maju. Di Indonesia, penggunaan pupuk dan
pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek ambisius
Orde Baru untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan
teknologi modern.
C. Ciri-ciri pertanian Modern (Napitupulu, 2000)
1. Usahanya merupakan industri/perusahaan pertanian,
memenuhi skala ekonomi, menerapkan teknologi maju dan spesifik lokasi termasuk
mekanisasi pertanian, menghasilkan produk segar dan olahan yang dapat bersaing
di pasar global (likal dan internasional), dikelola secara profrsional, mampu
tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, memiliki “brand name” (citra nama)
berskala internasional dan mampu berproduksi di luar musim.
2. Pertanian mampu mengambil keputusankeputusan yang
rasional dan inovatif, memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi, mempunyai
kemampuan maanajemen modern dan profesional, mempunyai jaringan
(networking) yang luas, mempunyai akses informasi ke pasar global dan mempunyai
posisi tawar yang kuat.
3. Organisasinya mempunyai organisasi/asosiasi di antara
petani yang kuat (solid) dan berjenjang dari tingkat desa ke tingkat nasional,
bisa mengakses lembaga keuangan dan lembaga bisnis lainnya.
4. Aturan mainnya mencerminkan adanya kesadaran tingkat
makro dan mikro secara operasional berpihak kepada petani khususnya dalam
konteks perdagangan global, tidak tumpang tindih, konsisten dengan meminimumkan
inkonsistensi di antara berbagai kebijakan yang ada.
Ada 4 daftar
negara-negara yang pertaniaan modernnya patut di contoh :
1. Jepang
Sebagai negara dengan budaya teknologi yang tinggi,
Jepang menerapkan juga teknologi untuk bidang pertaniannya. Pertanian di negara
ini sangat diatur secara detail, dikerjakan secara serius, mengutamakan
teknologi namun tetap ramah lingkungan. Dengan keunikan pengelolaannya itu,
Badan Pertaniannya PBB (FAO) menjadikan daerah pertaniaan di Jepang masuk dalam
daftar Warisan Penting Sistem Pertaniaan Global (GIAHS). Dengan porsi lahan
pertanian hanya 25 % saja, masyarakat Jepang benar-benar memanfaatkan lahan mereka
secara efisien, mereka menanam di pekarangan, ruang bawah tanah, pinggiran rel
kereta, di atas gedung, pokoknya setiap lahan yang dapat dimanfaatkan mereka
optimalkan.
Pasca Tsunami yang meluluh lantahkan sebagian lahan pertaniannya, jepang merencanakan sitem pertanian yang lebih modern. Sistem pertanian yang dijalankan oleh robot, seperti traktor tanpa awak, mesin tanam dan mesin panen. Untuk menghalau hama jepang akan menggunakan teknologi lampu LED.
Pasca Tsunami yang meluluh lantahkan sebagian lahan pertaniannya, jepang merencanakan sitem pertanian yang lebih modern. Sistem pertanian yang dijalankan oleh robot, seperti traktor tanpa awak, mesin tanam dan mesin panen. Untuk menghalau hama jepang akan menggunakan teknologi lampu LED.
2. Belanda
Menurut saya negara ini sangat mengagumkan dalam hal
pengelolaan pertaniannya. Dengan luas wilayah yang relatif kecil bila
dibandingkan Indonesia, pada tahun 2011 Belanda mampu menjadi negara peringkat
2 untuk negara pengekspor produk pertanian terbesar didunia dengan nilai ekspor
mencapai 72,8 miliar Euro. Produk andalannya adalah benih dan bunga.
Sektor pertanian merupakan pendorong utama ekonomi di Belanda dengan menyumbang
20% pendapatan nasionalnya.
Kunci dari majunya pertanian di Belanda adalah Riset.
Kebijakan-kebijakan dan teknologi di adopsi dari riset-riset yang dilakukan
para ahli. Salah satu pusat riset pertanian yang terkenal disana adalah
universitas Wageningen.
3. Amerika Serikat
Amerika Serikat terkenal sebagai penghasil kacang
kedelai, gandum, kapas, kentang dan tembakau di dunia. Harga produk-produk
tersebut sangat mempengaruhi harga di dunia. Pertanian di sana dikerjakan
dengan luas kepemilikan lahan yang luas, dikerjakan dengan teknologi pertanian
yang hampir separuhnya dilakukan oleh mesin. Sistem irigasi dalam pengelolaan
air pun di buat lebih efisien.
4. Taiwan
Hasil ekspor produk pertanian di negara ini adalah USD
11,8 miliar atau 1,5% pendapatan nasionalnya. Seperti juga di negara dengan
pertanian lainnya, separuh pengerjaan dilakukan dengan teknologi canggih.
Contohnya dalam penanaman padi, mereka menerapkan sistem yang sangat berbeda
dengan Indonesia. Bila di Indonesia bibit padi di semai pada satu hamparan
sebelum dipindah pada lahan sawah, di Taiwan bibit padi dimasukan suatu wadah
pot segi empat dengan ketinggian 2 cm, saat tanam menggunakan mesin dengan
kecepatan 3 jam/ha. Cara ini dapat menghemat waktu, tenaga, biaya serta
menghasilkan pertumbuhan padi lebih baik, karena pada saat tanam tidak perlu
mencabut bibit dari persemaiaan yang akan membuat tanaman stress dan memerlukan
waktu untuk adaptasi.
Dari kesemua negara yang saya sebutkan tadi, ada “benang merah” yang
membuat mereka maju dan terdepan dalam teknologi pertaniaan, yaitu dukungan
pemerintahnya melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak terhadap petani,
mengatur dan menata pengelolaan pertanian menjadi teratur, tertata dan
mensejahterakan. Saya amat yakin, dalam hal sumberdaya manusia Indonesia pun
tak kalah hebat, tinggal bagaimana menciptakan suasana yang kondusif di
pertanian kita, Malaysia dan Thailand pun udah mulai menata pertaniaannya,
sektor ini maju pesat di sana.
E. Manajemen Pertanian Modern
1. Obat – obatan Manajemen pertanian
modern menitik beratkan pada segi:
·
Produktivitas
·
Efisiensi
a. Produktivitas
Merupakan upaya
untuk menaikkan jumlah produksi dari lahan pertanian yang tersedia.
Faktor – faktor yang dapat
menunjang hasil produksi antara lain:
1) Lahan
2) Kesuburan tanah
3) Bibit yang di
gunakan
4) Tenaga kerja
5) Pupuk
6) Aspek manajemen
pengolahan hasil
7) Modernisasi
alat pertanian
b. Efisiensi
Efisiensi menurut pengertian ilmu ekonomi di bagi menjadi tiga :
1) Efisiensi teknis
2) Efisiensi alokatif (harga)
3) Efisiensi ekonomi
2. Suatu penggunaan faktor produksi dikatakan efisien
secara teknis apabila faktor produksi yang di pakai menghasilkan produksi yang
maksimum.
3. Efisiensi harga di lihat dari profit (keuntungan) yang
di dapatkan.
4. Efisiensi ekonomi yaitu apabila usaha pertanian
tersebut mencapai efisiensi teknis dan harga
Di Indonesia Gebrakan revolusi hijau terlihat pada dekade 1980-an. Saat
itu, pemerintah mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor,
pupuk kimia, pestisida, dan lain-lainnya. Hasilnya, Indonesia sempat menikmati
swasembada beras. Namun pada dekade 1990-an, petani mulai menghadapi serangan
hama, kesuburan tanah merosot, ketergantungan pemakaian pupuk yang semakin
meningkat dan pestisida yang tidak manjur lagi.
Contoh sistem
pertanian modern
Corporate Farming adalah sebuah sistem pertanian dengan menerapkan cara
panggarapan lahan yang relatif luas secara bersamasama dalam satu sistem
pengelolaan oleh sebuah perusahaan atau korporasi.
F. Pertanian Modern
Pertanian modern bertujuan untuk memutus ketergantungan petani terhadap
input eksternal dan penguasa pasar yang mendominasi sumber daya agraria.
Pertanian modern merupakan tahapan penting dalam menata ulang struktur agraria
dan membangun sistem ekonomi pertanian yang sinergis antara produksi dan
distribusi dalam kerangka pembaruan agraria.
Pelaksanaan pertanian modern bersumber dari tradisi pertanian keluarga yang
menghargai, menjamin dan melindungi keberlanjutan alam untuk mewujudkan kembali
budaya pertanian sebagai kehidupan. Oleh karena itu, SPI mengistilahkannya
sebagai “Pertanian modern berbasis keluarga petani”, untuk membedakannya dengan
konsep pertanian organik berhaluan agribisnis. Pertanian modern merupakan
tulang punggung bagi terwujudnya kedaulatan pangan (Serikat Petani Indonesia,
2008)
Pertanian modern meliputi komponen-komponen fisik, biologi dan
sosioekonomi. Pertanian modern direpresentasikan dengan sistem pertanian
yang melaksanakan pengurangan input bahan-bahan kimia, mengendalikan erosi
tanah dan gulma, serta memelihara kesuburan tanah.
Pertanian modern memiliki konsep dasar yaitu mempertahankan ekosistem alami
lahan pertanian yang sehat, bebas dari bahan-bahan kimia yang meracuni
lingkungan. Dalam pertanian modern terdapat komponen dasar agroekosistem baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang, dimana komponen dasar agroekosistem
tersebut memadukan antara produktivitas (productivity), stabilitas
(Stability), Pemerataan (equlity).
Pertanian
modern merupakan suatu ajakan moral untuk berbuat kebijakan pada lingkungan
Sumber Daya Alam dalam usaha pertanian dengan mempertimbangkan 3 aspek, yaitu:
a. Kesadaran Lingkungan (Ecologically Sound), sistem
budidaya pertanian tidak boleh menyimpang dari sistem ekologis yang ada.
Keseimbangan lingkungan adalah indikator adanya harmonisasi dari sistem
ekologis yang mekanismenya dikendalikan oleh hukum alam.
b. Bernilai ekonomis (Economic Valueable), sistem
budidaya pertanian harus mengacu pada pertimbangan untung rugi, baik bagi diri
sendiri dan orang lain, untuk jangka pandek dan jangka panjang, serta bagi
organisme dalam sistem ekologi maupun diluar sistem ekologi. Sumber daya alam
terlanjutkan (tidak tereksploitasi).
c. Berwatak sosial atau kemasyarakatan (Socially Just),
sistem pertanian harus selaras dengan norma-noma sosial dan budaya yang dianut
dan di junjung tinggi oleh masyarakat setempat. (Lisa navita)
1. Pertanian modern berdasarkan fungsi dasar Ekonomi
Penerapan pertanian organik, memberikan manfaat bagi
masyarakat dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat antara lain :
a. Produksi pertanian organik jauh dibawah hasil produksi
sistem konvensional
Adanya perbedaan hasil ini mencerminkan adanya
perbedaan teknik bercocok tanam dan pengalaman petani. Industri pangan organik
berkembang sangat cepat sementara petani belum mempunyai pengetahuan dan
pengalaman yang cukup untuk menerapkan sistem pertanian organik yang benar.
Perbedaan hasil juga seringkali bergantung pada jenis tanaman yang diusahakan.
Beberapa hasil penelitian di kawasan Timur Canada menunjukkan bahwa hasil
gandum organik adalah 75% lebih rendah dibanding dengan gandum konvensional.
Pada kasus cuaca yang tidak normal, misalnya musim kering yang panjang, maka
produktivitas pertanian organik biasanya lebih tinggi dibanding pertanian
konvensional. Di samping itu, pertanian organik juga relative lebih tahan
terhadap gangguan hama dan penyakit.
b. Minimnya akses transportasi pada lokasi-lokasi yang
memenuhi syarat untuk budidaya pertanian organik
Minimnya akses transportasi disebabkan karena daerah
yang memenuhi syarat untuk budidaya pertanian organik adalah daerah yang minim
pencemaran lingkungan. Hal ini menimbulkan beberapa implikasi lanjutan antara
lain : (a). sulitnya mendistribusikan bahan input atau sarana produksi
pertanian seperti pupuk dan pestisida organik, benih, dan peralatan kerja; (b).
sulitnya membawa hasil/produk pertanian organik dari lahan ke pasar; (c).
mahalnya biaya untuk transportasi dari dan ke lokasi budidaya pertanian
organik.
c. Pertanian modern memerlukan biaya produksi relatif
lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional.
Khususnya untuk penyediaan input produksi pertanian
konvensional memiliki biaya produksi lebih tinggi daripada pertanian modern.
Dalam pertanian modern pembelian pupuk dan pestisida sintetis tidak diperlukan
lagi. pengendalian gulma dilakukan secara mekanis. Pengolahan tanah untuk
pengendalian gulma setelah tanaman tumbuh dilakukan dengan cara minimal. Banyak
orang berpendapat bahwa pengendalian gulma akan meningkatkan frekuensi
pengolahan tanah dan juga biaya. Dalam prakteknya, ternyata tidaklah demikian.
Dengan perbaikan struktur tanah dan praktek pengelolaan yang baik, pertanian
modern justru meminimalkan pengolahan tanah, atau lebih sedikit, dibanding pertanian
konvensional.
d. Pendapatan petani modern sedikit lebih besar dibanding
dengan petani konvensional.
Secara umum, biaya produksi lebih rendah dan
pendapatan lebih besar (karena premium price). Industri organik berubah
sangat cepat sehingga mempengaruhi ketidakstabilan harga. Sebagai contoh,
adanya harga tinggi pada satu jenis komoditi telah mendorong banyak petani
menanam komoditi yang sama secara bersamaan. Ini menyebabkan harga turun ketika
musim panen. Banyak orang berpendapat bahwa sejalan dengan waktu premium
price akan stabil. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani
akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani, sebagai contoh biaya pembelian
pupuk organik lebih murah dari biaya pembelian pupuk kimia; Harga jual hasil
pertanian organik seringkali lebih mahal. Contoh, harga beras organik saat ini
Rp. 8.000 – 13.000,-/kg sedang beras biasa Rp. 5.500 – 7.000,-/kg; Petani dan
peternak bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari penjualan jerami dan kotoran
ternaknya;Bagi peternak, biaya pembelian pakan ternak dari hasil fermentasi
bahan organik lebih murah dari pakan ternak konvensional; Pengembangan
pertanian organik berarti memacu daya saing produk agribisnis Indonesia untuk
memenuhi permintaan pasar internasional akan produk pertanian organik yang
terus meningkat. Ini berarti akan mendatangkan devisa bagi pemerintah daerah
yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani.
e. Menciptakan lapangan kerja baru dan keharmonisan
kehidupan sosial di pedesaan.
Pertanian modern akan merangsang hadirnya industri
kompos rakyat yang berarti adanya lapangan kerja baru bagi masyarakat pedesaan.
Disamping itu, penerapan pertanian modern juga akan merangsang adanya kerjasama
kemitraan antara petani peternak-pekebun untuk menerapkan sistem pertanian
terpadu. Dalam hubungan ini, peternak mendapatkan bahan makanan ternak dari
limbah pertanian (jerami dan dedak, misalnya) dari petani, sedangkan
petani mendapatkan kotoran hewan dari peternak sebagai bahan kompos untuk usaha
pertanian organiknya. Hal ini secara langsung akan menciptakan keharmonisan
kehidupan sosial di pedesaan.
2. Pertanian modern berdasarkan fungsi dasar Ekologi
Prinsip ekologi dalam penerapan pertanian organik dapat dipilahkan sebagai
berikut:
a. Memperbaiki kondisi tanah
Dengan menggunakan sistem pertanian modern, tanah yang
rusak dapat diperbaiki sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman, terutama
pengelolaan bahan organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah.
b. Optimalisasi ketersediaan dan keseimbangan daur hara
Jika menggunakan sistem pertanian modern ketersediaan
dan keseimbangan daur hara dapat dioptimalisasi melalui fiksasi nitrogen,
penyerapan hara, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani.
c. Membatasi kehilangan hasil panen akibat aliran panas,
udara dan air dengan cara mengelola iklim mikro, pengelolaan air dan pencegahan
erosi.
d. Membatasi terjadinya kehilangan hasil panen akibat
hama dan penyakit dengan melaksanakan usaha preventif melalui perlakuan yang
aman.
e. Pemanfaatan sumber genetika (plasma nutfah) yang
saling mendukung dan bersifat sinergisme dengan cara mngkombinasikan fungsi
keragaman sistem pertanian terpadu.
f. Menghasilkan bahan pangan yang aman bagi kesehatan
produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan
g. Kualitas SDA dipertahankan
h. Ramah lingkungan karena menggunakan pupuk kompos,
ataupun pupuk kandang yang keseluruhannya berasal dari alam,
i. Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari
kegiatan pertanian.
j. Menjaga sifat fisik, kimia dan biologi tanah
Dalam pertanian modern diutamakan cara pengelolaan
tanah yang meminimalkan erosi, meningkatkan kandungan bahan organik tanah serta
mendorong kuantitas dan diversitas biologi tanah. Dalam pertanian organik
peningkatan kesuburan tanah dilakukan tanpa menggunakanpupuk kimia sintetis.
Sebagai gantinya digunakan teknik-teknik seperti rotasi tanaman secara
tepat, mixed cropping dan integrasi tanaman dengan ternak,
meminimalkan pengolahan tanah yang mengganggu aktivitas biota tanah,menggunakan
tanaman dalam strip dan tumpang sari.
k. Penghematan energi
Hasil studi menunjukkan bahwa sistem produksi organik
hanya menggunakan 50–80% energi minyak untuk menghasilkan setiap unit pangan
dibandingkan dengan sistem produksi pertanian konvensional. Namun demikian, ini
tidak berlaku untuk semua sistem produksi sayuran dan buah-buahan.
l. Tidak mencemari air
Penjagaan kualitas air merupakan upaya yang sangat
penting dalam sistem pertanian lestari(sustainable agriculture system).
Kenyataan menunjukkan bahwa polusi air tanah(groundwater) dan air muka
tanah (surface water) oleh nitrat dan fosfat menjadi hal yang umum
terjadi di kawasan pertanian. Residu pupuk dan pestisida sintetis serta bakteri
penyebab penyakit seperti Escherichia Coli juga seringkali terdeteksi
di sistem perairan.
Pada areal pertanian organik, sumber air dijaga dengan
menghindari praktek-praktek pertanian yang menyebabkan erosi tanah dan
pencucian nutrisi, pencemaran air akibat penggunaan bahan kimia. Kotoran hewan
yang akan digunakan untuk pupuk organik selalu dikelola dengan hati-hati dan
dikomposkan sebelum digunakan. Di samping itu, penggunaan pupuk kimia dan
pestisida sintetis juga dilarang dalam sistem pertanian organik.
m. Tidak mencemari udara
Pertanian modern terbukti mampu meminimalkan perubahan
iklim global karena emisi gas rumah kaca (greenhouse gas
emission) pada pertanian organik lebih rendah dibandingkan pertanian
konvensional. Dalam pertanian organik tidak menggunakan pupuk nitrogen sintetis
sehingga tidak ada emisi nitrogen oksida dari pupuk buatan tersebut. Penggunaan
minyak bumi juga lebih rendah sehingga menurunkan emisi gas karbon dioksida.
Lebih penting lagi, pertanian organik menyediakan penampungan (sink) untuk
karbon dioksida melalui peningkatan kandungan bahan organik di tanah serta
penutupan permukaan tanah dengan tanaman penutup tanah.
n. Dapat memanfaatkan limbah
Praktek pertanian modern mengurangi jumlah limbah
melalui daur ulang limbah menjadi pupuk organik. Kotoran ternak, jerami dan
limbah pertanian lainnya yang selama ini dianggap limbah, justru menjadi bahan
yang mempunyai nilai sebagai sumber nutrisi dan bahan organik bagi pertanian
organik.
o. Menciptakan keanekaragaman hayati
Pertanian organik tidak hanya menghindari penggunaan
pestisida sintetis, namun juga mampu menciptakan keanekaragaman hayati. Praktek
seperti rotasi pertanaman, tumpang sari serta pengolahan tanah konservasi
merupakan hal-hal yang mampu meningkatkan keanekaragaman hayati dengan
menyediakan habitat yang sehat bagi banyak spesies mulai dari jamur mikroskopis
hingga binatang besar. Pertanian organik tidak menggunakan organisme hasil
rekayasa genetika(Genetic Enggineering Organism) atau organisme
transgenik (Genetically Modified Organism)serta produknya karena alasan
keamanan lingkungan, kesehatan dan sosial. Produk-produk seperti ini tidak
dibutuhkan karena mungkin menyebabkan resiko yang tidak dapat diterima pada
integritas spesies.
3. Pertanian modern berdasarkan fungsi dasar Sosial
a. Menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi
sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat.
Pada sistem pertanian berkelanjutan, tidak digunakan
pupuk kimia secara berlebihan sehingga produk-produk yang dihasilkan layak konsumsi
dan aman serta bergizi bagi masyarakat.
b. Kebutuhan dasar seluruh masyarakat terpenuhi
Dengan menerapkan sistem pertanian modern, hasil
produksi yang di dapat stabil sehingga seluruh kebutuhan dasar masyarakat dapat
terpenuhi.
c. Segala bentuk kehidupan dihargai
Manusia hidup di dunia tidak sendiri, melainkan
berdampingan dengan hewaan dan tumbuhan. Dengan menerapkannya sistem pertanian
modern, manusia, hewan, dan tumbuhan dan bekerjasama dengan baik dan semua
berperan dalam menghadapi hidup. Sehingga semua bentuk kehidupan dapat
dihargai.
d. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi
petani.
Dengan digunakannya sistem pertanian modern dapat
menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani. Hal ini
dikarenakan petani akan terhindar dari paparan(exposure) polusi yang
diakibatkan oleh digunakannya bahan kimia sintetik dalam produksi pertanian.
4. Pertanian Modern :
a. lebih banyak dan lebih bagus hasil yang akan
dihasilkan jika dibandingkan dengan tradisional
b. lebih efisien dan lebih simpel karena dibantu alat2
mekanik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertanian modern adalah pola bertandi dengan menggunakan alat-alat
cangih dan dengan skala besar. Pertanian modern harus
menggunakan peralatan modern. Apalikasi pertanian modern yang telah
terlaksana seperti pertanian gandum, pertanian padi, pertanian anggur.
Pertanian modern yang bertumpu pada pasokan eketernal
berupa bahan-bahan kimia buatan
(pupuk dan pestisida), menimbulkan kekhawatiran berupa
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup,
sedangkan pertanian tradisional yang bertumpu pada pasokan internal
tanpa pasokan eksternal menimbulkan kekhawatiran berupa rendahnya tingkat
produksi pertanian, jauh di bawah kebutuhan manusia. Kedua hal ini yang
dilematis dan hal ini telah membawa manusia kepada pemikiran untuk tetap
mempertahankan penggunaan masukan dari luar sistem pertanian itu, namun tidak
mebahayakan kehidupan manusia dan lingkungannya
Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan modernitas.
Keberhasilan diukur dari berapa banyaknya hasil panenyang dihasilkan.
Usahanya merupakan industri/perusahaan pertanian, memenuhi skala ekonomi,
menerapkan teknologi maju dan spesifik lokasi termasuk mekanisasi pertanian.
Pertanian mampu mengambil keputusan-keputusan yang rasional dan inovatif.
Organisasinya mempunyai organisasi/asosiasi di antara petani yang kuat (solid)
dan berjenjang dari tingkat desa ke tingkat nasional.
B. Saran
Untuk menghindari krisis pangan negara, penerapan pertanian modern harus
diperhatikan sisi positifnya, agar penggunaan lahan dapat seimbang. Dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, dan demi kesempurnaannya mohon
kritik dan sarannya, guna perbaikan makalah ini dan kedepannya. Atas partisipasinyaa
penulis mengucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
http://nico03soil.wordpress.com
modern.html#sthash.A52eI5YR.dpuf
Jika Anda memiliki masalah keuangan, sekarang saatnya Anda tersenyum. Anda hanya perlu menghubungi Bpk. Benjamin dengan jumlah yang ingin Anda pinjam dan periode pembayaran yang sesuai untuk Anda dan Anda akan memiliki pinjaman dalam waktu kurang dari 48 jam. Saya hanya mendapat manfaat untuk keenam kalinya pinjaman 700 ribu dolar untuk jangka waktu 180 bulan dengan kemungkinan membayar sebelum tanggal kedaluwarsa. Lakukan kontak dengannya dan Anda akan melihat bahwa dia adalah orang yang sangat jujur dengan hati yang baik. Surelnya adalah lfdsloans@lemeridianfds.com dan nomor telepon WhatApp-nya adalah + 1-989-394-3740
BalasHapus